Jalan ke Jepang kurang afdol kalau ga ngerasain tidur di atas futon beralaskan tatami. Banyak banget penginapan tradisional Jepang (ryokan) yang menawarkan kamar jenis ini lengkap dengan kisah sejarahnya serta beragam fasilitas lain sebagai tradisi. Tapi tentu harganya luar biasa mahal. Nah, buat yang traveling dengan dana terbatas macam kami ini, tetap bisa kok merasakan tidur di kamar bergaya Jepang di hostel/hotel sederhana dengan harga standar. Untuk Osaka, kami merekomendasikan Hotel Shin-Imamiya.
Dengan harga mulai dari ¥6500 per malam kamu sudah bisa tinggal di twin room bergaya tradisional Jepang. Bantal, selimut, dan haduk tersedia. Ukuran kamarnya memang tidak terlalu luas, tapi masih cukup untuk taruh barang dan sholat. Ada kulkas, AC, nakas, tempat sampah, bahkan gantungan baju. Ada lemari pintu geser macam di kamar Nobita juga, sayang ga ada Doraemon yang tidur di dalamnya :p

Futon, tatami, selimut, bantal, dan handuk (pic from Booking.com)
Salah satu fasilitas yang bisa bikin fangirls bahagia adalah tersedianya TV di dalam kamar. Ga ada channel internasional? Ga masalah! Justru acara TV lokallah yang dicari, betul? Kapan lagi bisa nonton para idol di TV secara realtime, bisa sambil gogoleran di atas tatami pun.
Selain tipe Japanese-style, hotel ini juga punya kamar tipe standar, ekonomi, dan kapsul dengan harga bervariasi. Karena mereka ga punya official website, kalian harus book kamar via website sejenis Booking.com.
Mencari penginapan di Jepang harus jeli untuk cek ketersediaan toilet dan kamar mandinya. Beberapa hotel hanya menyediakan shared-bathroom bergaya onsen, yang artinya pengunjung harus berbagi “kolam” dan showeran sambil duduk. Tentu ini tidak nyaman untuk sebagian besar turis. Biar ga terjebak, pastikan bahwa hotel tersebut memiliki western-style toilet and bathroom.
Hotel Shin-Imamiya menawarkan kedua fasilitas tersebut. Ada onsen untuk pria dan wanita, tapi di dalam kamar atau di setiap lantai disediakan juga toilet dan bathtub. Lagi, ukurannya mini alias sempit banget, janganlah dibandingkan dengan toilet di hotel-hotel Indonesia. Sayang, jenis toiletnya sederhana, bukan toilet super keren yang terkenal di Jepang itu. Ah, yang penting bersih dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Toilet, bathtub, wastafel plus sabun dan shampo. Sikat gigi dan odol bisa beli di resepsionis seharga ¥100.
Di setiap lantai juga ada shared-kitchen yang dilengkapi dengan kompor, rice cooker, microwave, coffee maker, peralatan makan dan tempat cuci piring. Ada juga mesin cuci dan dryer buat yang butuh. Dan yang penting, free wi-fi dengan sinyal kencang, baik di dalam maupun di luar kamar.
Lokasi hotel ini sangat strategis karena cuma 5 langkah dari pintu keluar stasiun. Stasiun Shin-Imamiya khusus untuk JR dan kereta cepat Kansai area, termasuk kereta yang menghubungkan KIX Airport dan Osaka. Kalau mau naik kereta di dalam Osaka, tinggal jalan kaki beberapa meter ke Stasiun Dobutsuen Mae, atau pakai tram di Shin-Imamiya Ekimae. Sekitar 5 menit sudah bisa sampai di jantung kota Osaka.
Oh iya, satu lagi fasilitas penting buat para traveller: bisa titip barang sebelum check-in dan setelah check-out. Mereka punya satu ruangan di dalam resepsionis yang khusus untuk menyimpan barang-barang titipan ini. Stafnya ramah dan bisa bahasa Inggris kok. Highly recommended.
Harga/malam (per tahun 2015): Capsule room (¥2100), Japanese-style twin room (¥6500)
Lokasi: 557-0004 Osaka Prefecture, Osaka, Nishinari-ku Haginochaya 1-2-20, Japan [map]
One thought on “Akomodasi: Hotel Shin-Imamiya”