Sebelum melakukan perjalanan, pastinya ada tahapan persiapan dan perencanaan dulu. Kira-kira 30-40% kebahagian dari jalan-jalan sudah dimulai dari sejak tahap awal ini. Terlebih jika kita melakukan plesir untuk menjabangi shooting location dorama atau variety show favorit kita, penting banget buat nyari info terlebih dahulu tempat-tempat yang akan kita datangi.
Kapan waktu yang tepat buat melakukan plesiran?
Kalo ini sih tergantung masing-masing. Buat yang masih sekolah pastinya pas musim liburan. Kalo yang udah kerja, cari tanggal-tanggal harpitnas atau bulan-bulan yang biasanya ga banyak kerjaan biar bisa ambil cuti panjang. Bagi yang kerjaannya sebagai abdi negara, awal tahun bisa jadi bulan ga banyak kerjaan. Secara anggaran buat ngejalanin program/proyek pasti belum turun XD.
Atau bisa juga disesuaikan dengan kapan kamu bisa dapet tiket murah.
Pilih Low Cost Carrier (LCC) atau Full Service Airline?
Ini juga tergantung masing-masing individu. Tapi berdasarkan pengalaman kami, belilah tiket pesawat LCC jika harga total pp kurang dari 4 Juta. Jika lebih, mending nabung 1-2 juta lagi buat dapet penerbangan yang lebih nyaman pakai Full Service Airline. Gunakan aplikasi seperti Kayak atau Skyscanner untuk mendapatkan gambaran perbandingan harga. Apa sih pro-kontra dari 2 jenis penerbangan itu?
LCC
Jika pilih LCC semacam AirAsia, kamu bisa dapet tiket semurah 2 juta pp total. Caranya? Belilah pas lagi ada diskon. Kapan diskonnya? Makanya follow sosmed mereka. Gunakan menu “Lihat menurut bulan” yang akan menampilkan grafik harga dalam sebulan, jadi kamu bakal bisa menentukan kapan harga yang terendah tersedia. Harga online akan lebih murah daripada harga beli di counter. Selain itu, harga juga ditentukan dari tujuan airport. Ke/dari Osaka biasanya lebih murah daripada ke/dari Tokyo. Selain AirAsia, bisa juga nyoba terbang pake Jetstar via Singapore.
(+): Untungnya pake LCC, harga one-way ataupun return ga beda jauh jadi kamu bisa pergi dan pulang dari Airport yang berbeda. Misal berangkatnya lewat Osaka, pulangnya lewat Tokyo. Serunya lagi kalau kamu terbang pake AirAsia pas lagi ulang tahun, bakal diputerin lagu Happy Birthday di pesawat!
(-): Namanya juga LCC, ada beberapa faktor kenyamanan yang harus dikorbankan. Misal: sudah pasti ga ada direct flight dari Jakarta ke Jepang (ganti pesawat di KL atau Singapore), kelaparan dan dehidrasi tanggung sendiri, ga ada hiburan sama sekali selama perjalanan, ga dapet bagasi dan ga dapet basic amenities.
Full Service Airline
Jika memilih Full Service Airline, harga termurah yang bisa kamu dapat sekitar 5-6 juta. Untuk mendapatkan harga promo ini kamu bisa datang ke pameran atau cek travel agent. Eits…. tapi jangan keburu girang dulu kalo ngeliat promo Garuda Indonesia rute Jakarta-Tokyo harganya $385++, karena setelah si “++” ini ketauan, harga akhirnya ternyata $680 (yang mana harga normal $740). Ih nyebelin ya. Harga Garuda termurah pas pameran yang pernah kami temukan (setelah tambah si “++”) sekitar $580. Maskapai lain yang direct flight seperti JAL atau ANA harganya agak lebih mahal dibanding Garuda. Maskapai lain yang bisa lebih murah misalnya SQ dan Malaysian Airlines. Sayang dengan kurs dolar yang sedang melambung jumlah rupiah yang harus dibayar juga lumayan besar. Sebenarnya ini bisa disiasati jika kamu pesennya online dan bayar pake kartu kredit. Coba deh atur supaya harga yang keluar tuh dalam Yen dan dibayar pake kartu kredit juga dengan kurs Yen. Selisihnya dalam rupiah lumayan menghemat lho!
(+): Udah pasti nyaman, dapet makan dan minum, serta hiburan non-stop.
(-): Nyaris ga ada. Tapi saya pernah ngalamin naik JAL trus AC nya mati sepanjang perjalanan. Berasa naik Kopaja….. Selain itu kalau terbang tengah malam, makanan yang didapat berupa snack tengah malam dan sarapan. Itu pun dikasih sarapannya subuh-subuh karena pagi sekitar jam 8 atau 9 udah mendarat.
Nginepnya di mana?
Ada berbagai macam website yang memungkinkan kamu mencari akomodasi dengan mempertimbangkan fasilitas dan harga seperti AirBnB dan Booking.com.
Atau cari aja postingan tentang akomodasi di blog ini. Karena akomodasi yang kami ulas, sudah pasti nyaman, bersih dan harga bersahabat.
Nyusun itinerary-nya gimana?
Lagi-lagi jawabannya: tergantung masing-masing individu. Kalau kamu liburan dengan tipe “dunia perlu tau”, pilih tempat yang populer dan instragamable. Ini sih tinggal cari aja artikel dengan judul “10 must visit” atau “10 top places“. Trus susun deh itinerary kamu berdasarkan rekomendasi artikel tersebut.
Kalau kamu pergi dengan tujuan fangirling seperti kami, cek aja tulisan di blog ini tentang tempat-tempat yang pernah kami kunjungi dan susun itinerary sendiri.
Apa pun tujuan plesirnya, bisa mengikuti rumus dasar berikut dalam menyusun itinerary per hari:
1 objek wisata yang butuh sekitar 2 jam atau lebih untuk menikmati + 1 tempat makan yang pengen banget dikunjungi + 1 tempat belanja.
Contoh: ke kuil Meiji, makan di Kaiten-zushi, belanja di 109
Rumus ini pastinya ga saklek harus demikian, bisa dikurangi atau ditambah tergantung minat dan waktu yang kamu punya.
Bagi yang memiliki kekurangan kemampuan membaca peta, batasi tempat yang akan dikunjungi di spot-spot dekat stasiun. Objek wisata favorit biasanya terletak ga jauh dari stasiun dan cenderung mudah diakses dan ditemukan.
Dapet uang buat jalan-jalannya gimana?
Kalau kamu sampai mengajukan pertanyaan ini, artinya kamu kere (seperti kami…).
Jawaban paling mendasar: nabung!
Yang masih sekolah, bisa lah nabung sikit-sikit uang jajannya (lalu baru bisa pergi 5 tahun kemudian…..).
Yang udah kerja, masa sih ga bisa nabung nyisihin gajinya? Apalagi yang gajinya lebih dari 3xlipat UMR pasti bisa. Kebiasaan kongkow ngupi-ngupi cantiknya coba dihentikan dulu. Biasa makan di tempat makan di mall, coba sementara ganti makan di warteg atau bawa bekal. Biasa naik taksi ke tempat yang deket, coba sementara ganti naik angkot/bus.
Buat yang gajinya di bawah UMR *nunjuk diri sendiri* masih bisa ngumpulin duit dengan ikut berbagai macam proyek. Kalau abdi negara mah bisa dnegan ngumpulin amplopan (bukan duit suap) ya, hehehe…. Jualan kecil-kecilan sambil menyalurkan hobi juga bisa dijabani. Atau yang paling ekstrim: do a second job. Eits… second job di sini pastinya yang halal dan ga ganggu pekerjaan utama kita ya. Misal tiap weekend jadi fotografer kawinan, jadi perias wisuda, jadi konsultan lepas, atau apa pun lah yang sesuai dengan kemampuan kita. Capek sih…. tapi reward-nya adalah jalan-jalan ke tempat impian kamu 🙂
Dan karena kamu mengajukan pertanyaan ini, kemungkinan besar kamu akan memilih pesawat LCC. Tiket murah LCC biasanya untuk jadwal penerbangan 6 bulan hingga setahun ke depan. Kamu bisa pakai strategi mencicil jadinya. Misal sekarang bulan Juni dan kamu dapet tiket murah untuk terbang bulan Februari tahun berikutnya. Nah berarti bulan ini beli tiket pesawat sekalian cari incaran akomodasi. Kira-kira 2 bulan kemudian (Agustus) tabungan udah cukup untuk bayar akomodasi, langsung booking dan tukarkan segera duit alokasi akomodasi kamu ke Yen. Dengan demikian kemungkinan uangnya terpakai akan kecil (kan ga mungkin belanja pake Yen di sini….). Trus misal kamu pengen ke Disneyland atau Universal Studio Japan, nabung lagi sampai duitnya cukup kira-kira 1-2 bulan kemudian (Oktober) segera beli tiketnya di travel agent (misal: JALan Tour). Lanjutkan menabung tergantung itinerary kamu dan begitu terkumpul langsung tukarkan ke Yen. Dengan cara ini, pengeluaran untuk plesir ga akan terasa terlalu besar.
Pokoknya di mana ada kemauan, pasti ada jalan.
Di mana ada tekad, di situ kita nekad.
Tobenai todokanai sora wa nai!