Apa yang terbayang jika mendengar tentang Shibuya?
Keruwetan di zebra cross Shibuya yang tersohor seantero instagram? *eh?*
Patung Hachiko yang ternyata gitu doang *jahat…* tapi jadi meeting point favorit?
Fashion mall 109 yang ternyata harga bajunya mahal? *kere*
Tempat-tempat yang disebut di atas jadi lokasi tumpah ruah-nya anak-anak muda Jepang dan para pelancong dari berbagai belahan dunia. Berbeda 180 derajat dari tempat-tempat tadi, kalian bisa menikmati semilir angin di bawah pohon rindang di Shibuya dengan mampir ke Kuil Meiji.
Sesuai namanya, Kuil Meiji yang merupakan kuil Shinto ini didedikasikan untuk Kaisar Meiji. Mulai dibangun tahun 1920 jadi usianya ga beda jauh dengan Nyonya Meneer #apeuuuu. Begitu melewati gerbang Torii yang guede banget, jalan beralas batu-batu kecil terbentang hingga ke Torii gerbang masuk kuil. Jadi ga disarankan buat pake high heels deh kalau ke sini. Pemandangan sepanjang jalan asri dan sejuk banget berasa di Kebun Raya Bogor.
Di depan gerbang kuil, akan ada tempat penampungan air buat Temizu atau cuci tangan sebelum masuk kuil. Untuk ritual cuci tangan ini sendiri namanya Omairi, yah semacam wudhu gitu lah ya. Sebenarnya yang wajib melakukan Omairi tuh penganut Shinto yang mau berdoa di kuil.
Caranya: ambil air pakai gayung di tangan kanan trus tuang air ke tangan kiri, lalu gantian ambil air pakai gayung di tangan kiri trus tuang air ke tangan kanan. Selanjutnya ambil air lagi dengan gayung di tangan kanan, tampung sebagian air pakai tangan kiri buat kumur-kumur pelan. Buang air sisa kumur-kumur dari mulut dengan ditampung terlebih dahulu pakai tangan kiri biar ga masuk ke sumber air. Lalu pegang gayung dengan kedua tangan, angkat secara vertikal supaya sisa air dalam gayung bisa mengucur membasahi gagang gayung. Kembalikan gagang ke tempat semula.
Seyogyanya kuil, ya pasti jadi tempat untuk beribadah dan berdoa. Kalau waktu di Kuil Sensouji kami banyak menemukan Omikuji, di sini kami menemukan Ema. Dengan menuliskan doa atau harapan kita pada papan Ema, dan setiap pagi diberkati oleh pendeta kuil, diharapkan doa atau harapan tersebut terkabul. Doa yang tertulis pada Ema ga cuma dalam bahasa Jepang tapi ada dalam bahasa Cina, Jerman, sampai Thailand. Mungkin kalo ditilik satu per satu bisa nemu yang bahasa Indonesia.
Kami beruntung karena pada saat mengunjungi Kuil Meiji, sedang ada upacara pernikahan tradisional Jepang!
Selain untuk momen pernikahan, Kuil Meiji juga jadi tempat untuk perayaan Seijinshiki atau coming of age-nya member V6, Arashi, TakiTsuba, Kanjani8, KATTUN, NEWS, sampai Ikuta Toma (all videos credit to Newshfan).
Di sekitar area Kuil juga ada museum dan toko souvenir yang wajib ditengok. Mau santai-santai sambil nikmatin es krim di kedai juga bisa. Yang pasti mengunjungi Kuil Meiji berasa masuk ke dunia lain yang menenangkan berbeda jauh dari hiruk pikuk keramaian kota Tokyo.
Untuk akses menuju Kuil meiji dapat di lihat di sini.