Hampir setiap ibu kota negara punya landmark yang menjadi daya tarik wisatawan (baca: tempat wajib untuk foto-foto). Uniknya, sebagian besar landmark tersebut berupa menara atau gedung tinggi. Bahkan beberapa negara seperti berlomba-lomba membuat bangunan vertikal sebagai tanda penakluk dunia. Bagaimana dengan Jepang?
Buat yang suka nonton dorama, movie atau program TV Jepang, mungkin tak terhitung berapa kali rangkaian besi seperti foto di atas muncul di layar kaca. Itulah Tokyo Tower yang jadi kebanggaan Jepang sejak tahun 1958. Sepintas bentuknya mirip dengan Eiffel Tower milik Paris, meski kedua menara ini dirancang oleh arsitektur berbeda. Konon, sang perancang Tokyo Tower memang mengambil inspirasi dari icon kota Paris tersebut ketika diminta untuk membuat sebuah menara telekomunikasi di ibu kota Negeri Sakura.

kiri: rancangan Tachu Naitokanan. kanan: rancangan Stephen Sauvetre, Maurice Koechlin, dan Émile Nouguier
Tokyo Tower terletak di area Minato dengan akses terdekat adalah dari stasiun Akabanebashi. Menara ini dikelilingi oleh taman dan posisinya agak di atas bukit, jadi siap-siap jalan nanjak menuju ke sana. Tepat di bawah menara ini ada sebuah bangunan berlantai lima. Di dalamnya berjejer toko-toko souvenir dengan beragam barang yang dijual, yang paling standar berupa miniatur Tokyo Tower serta kerajinan tangan dan makanan khas Jepang. Tapi ada juga merchandise artis atau idol Jepang yang harganya masih bersahabat dengan kantong, yah maklum lah.. unofficial alias bajakan punya. Kalau mau souvenir yang original, silakan naik ke atas menara dan berfoto (sama si artis) dengan latar belakang seluruh kota Tokyo. Cek dulu jam operasional dan harga tiketnya di tokyotower.co.jp.
Tokyo Tower berdiri dengan puncak mencapai 333 meter yang menjadikannya sebagai bangunan tertinggi di seantero Jepang. Namun, rekornya terpatahkan di tahun 2012 oleh sebuah bangunan bernama Tokyo Skytree yang menjulang setinggi 634 m.
Sama seperti Tokyo Tower, Tokyo Skytree berfungsi sebagai menara telekoumikasi sekaligus atraksi bagi para wisatawan. Tokyo Skytree muncul dengan desain modern dan fasilitas canggih. Tersedia 4 lift dengan kapasitas besar yang akan membawa pengunjung ke Tambo Deck, tempat observasi di lantai 350. Menariknya, masing-masing lift didekor mewakili 4 musim di Jepang. Selama di dalam lift (yang cukup lama karena naiknya tinggi banget), pengunjung akan dimanjakan dengan kilauan lampu warna-warni sesuai tema. Di tempat observasi pun ada Tokyo Space-Time Navigation, peta layar sentuh berisi informasi setiap yang terlihat dari ketinggian tersebut.
Dengan fasilitas dan pesona yang ditawarkan, jangan heran kalau harga tiket Tokyo Skytree berkali-kali lipat dibanding harga tiket Tokyo Tower. Menurut kami sih, cukupah sekali nyoba naik biar sekedar tau. Abisnya mahal cyiin… Bagi turis asing harganya akan lebih mahal beberapa ratus yen dari turis lokal karena harga tiket termasuk fasilitas fast track, alias ga perlu antri lama untuk naik ke atas. Tokyo Skytree bisa dicapai dengan menggunakan Tobu Skytree Line, sebuah line kereta khusus yang berujung tepat di bawah bangunan ini. Atau bisa juga jalan kaki dari Asakusa sambil menikmati indahnya sungai Sumida. Sila mampir ke official websitenya untuk dapat info lebih detil tentang si menara pencakar langit Tokyo.
Menurut orang-orang, Tokyo Tower dan Tokyo Skytree terlihat lebih indah di malam hari. Begitu pula pemandangan yang tersaji dari ketinggiannya. Pada momen tertentu bahkan kerlip lampu-lampunya akan bertema khusus, membuat kedua menara ini semakin menarik. Oh oke. Lain waktu kalau ke Jepang lagi, mari tangkap indahnya Tokyo Tower dan Tokyo Skytree di malam hari!