Bagian pertama bisa dibaca di sini.

Banyak yang bilang kalo Disneyland itu lebih cocok untuk bocah, berarti cocoklah buat kami berdua yang juga bisa dikatakan muda (di antara para senior di kantor).

Atraksi pertama yang kami coba adalah Western River Railroad. Pantas jadi atraksi pembuka karena jalurnya bakal ngelewatin atraksi lain seperti Jungle Cruise, Big Thunder Mountain, Mark Twain Riverboat, dan Splash Mountain.

Antrian ga terlalu panjang dan didominasi oleh keluarga muda dengan anaknya yang masih pada piyik. Didukung dengan bukti parkiran stroller yang luar biasa padat di luar arena atraksi.

Apa fakta menarik yang bisa ditemukan di Western River Railroad?

Kamu bisa melihat pohon purba yang berasal dari Australia.

Keliatan ga? Ngga ya? Sama kita juga ga ngeliat. Tapi kalo mo ngeliat manusia purba, silahkan kamu liat bayangan kamu di kaca #diunfollowmassal

Kalau mau nyari, si pohon purba ini ada di sisi kiri tepat sebelum masuk terowongan.

Selanjutnya setelah merasa terlalu tua karena naik kereta bareng bocah-bocah piyik, kami pun mencoba atraksi yang bocah piyik ga boleh naik: Splash Mountain.

Splash Mountain ini adalah atraksi tercepat di Disneyland, juga termasuk yang paling populer. Saking populernya antrian di sini panjaaaaaaaaaaaaaang banget bahkan pake fast track ticket pun tetep aja kudu ngantri lumayan lama. Sepanjang apa sih antriannya? yang pasti kami berdua ampe khatam nonton Arashi ni Shiyagare SP Kanjani 8 berdurasi 90 menit plus ditambah video-video lainnya.

Beres keluar dari Splash Mountain, pas banget sama waktunya Parade Sore. Karena waktu kami ke sana lagi suasana paskah, maka paradenya pun bertema Easter Egg.

Ternyata banyak lho yang udah nge-take tempat sejam sebelum parade dimulai demi dapet posisi paling depan.

Selanjutnya kami berdua mencari hidden Mickey terkecil yang ada Tokyo Disneyland.

Oh iya, sebelumnya pada tau ga sih kenapa ada air terjun di dalem Disneyland? Ternyata gunanya untuk meredam suara musik latar dari satu themeland ke themeland yang lain. Karena tiap themeland punya musik latar sendiri, biar ga terdengar nabrak pas pengunjung pindah themeland, makanya diselingin suara air dari air terjun.

Ih hebat ya kepikiran ampe segitunya. Da kita mah apa atuh? #abaikan

Okeh, balik lagi ke misi pencarian hidden Mickey. Seinget kami berdua tuh ada di deket kastil Cinderella. Udah bolak balik keluar masuk ga nemu-nemu juga. Ya iyalah karena ternyata adanya di ToonTown!

Dan siang telah berganti malam saat akhirnya kami berdua berhasil menemukan si hidden Mickey terkecil ini.

Kami ga terlalu banyak mencoba atraksi-atraksi yang ada di sana, karena selain waktunya yang terbatas kami juga terlalu kelelahan #wistuwo

Kunjungan kami ke Disneyland ditutup dengan menonton Parade Malam.

Biarpun singkat, tapi Disneyland membuktikan bahwa tempat ini memang the happiest place on earth 🙂