Pada postingan sebelumnya kami memperkenalkan Hirosaki Cherry Blossom Festival sebagai tempat ber-hanami di luar Tokyo. Jika menurut kalian ke Aomori terlalu jauh, maka ada lagi nih lokasi yang lebih dekat dengan Tokyo. Dari namanya aja udah menggambarkan banget, Hanamiyama, yang terjemahan bebasnya gunung untuk melihat bunga. Plus kalau kita ke sini dan dituliskan di itinerary saat pengajuan visa, bisa dibebaskan biaya! Ya, pemerintah Jepang membebaskan biaya visa bagi yang hendak berkunjung ke Fukushima hingga Maret 2021 sebagai bentuk upaya pemulihan pasca gempa dan Tsunami.
Untuk menuju ke sana paling mudah naik taksi dari stasiun Fukushima (harga sekitar 1500 yen). Jika berkunjung saat puncak mekarnya bunga sakura (awal sampai pertengahan April), disediakan shuttle bus dari pintu timur stasiun Fukushima ke Hanamiyama. dengan cukup membayar 250 yen. Kami ke sana pada di akhir April jadi sudah tidak ada shuttle bus lagi, jadi terpaksa naik taksi.
Sebenarnya sejak di tourist information center stasiun Fukushima kami sudah diinfokan bahwa sudah tidak ada bunga sakura lagi di Hanamiyama. Tapi saya tetep keukeuh ke sana karena meskipun musim sakura sudah lewat, saat itu waktunya musim bunga plum dan persik. Saya pikir kan sudah puas mantengin 2600 pohon sakura di Hirosaki, jadi gantian lihat bunga yang lain.
Sesampainya kami di Hanamiyama, tidak terlalu banyak turis yang kami jumpai, dan sepertinya kami satu-satunya turis asing yang datang di hari itu. Seingat saya tidak ada loket tiket di sana. Katanya Hanamiyama itu sebenarnya tanah milik pribadi yang dengan bantuan warga setempat dibuat menjadi bukit bunga supaya wisatawan bisa menikmati keindahan tempat itu.
Terdapat tiga pilihan jalur: 30 menit, 45 menit, dan 60 menit. Namanya juga bukit, pasti jalanannya menanjak. Tapi tenang…. karena mereka menyediakan stik bamboo bagi yang kira-kira memerlukan bantuan untuk jalan menanjak. Di beberapa titik terdapat relawan yang merupakan warga setempat yang sigap untuk ditanyai maupun untuk membantu mengambilkan foto.
Sepanjang jalan kami disuguhkan dengan berbagai macam bunga yang didominasi warna merah, putih, ungu dan pink. Jika ingin piknik, ada beberapa spot berupa gazebo yang disediakan untuk menikamati bekal camilan. Terdapat pula beberapa kursi batu untuk yang ingin beristirahat melepas lelah sejanak setelah capek jalan menanjak.
Peohonan hijau yang kami lewati sepanjang jalan merupakan pohon sakura. Jadi kalua saatnya mekar bakal terlihat seperti lautan pink. Agak sedikit meneysal sih karena kami kelewatan musim tersebut. Apalagi spenjang jalan relawannya selalu bilang saying banget kami melewatkan pemandangan itu #sudahjangankautaburgaramdilukaku. Sesampainya di ouncak bukit, kita disuguhkan dengan pemandangan kota Fukushima.
Setelah beristirahat sejenak di puncak, kami mulai jalan kembali ke bawah. DI tengah jalan kami melihat ada kantor pos (?). Iseng kami membeli kartu pos untuk dikirim ke rumah.
Di kaki bukit ada lahan-lahan yang ditanami bunga lainnya seperti tulip. Ada juga kolam ikan dan semacam ruang pameran foto.
Kami menghabiskan sekitar 3 jam di sana. Ketika akan pulang, kami sempat bingung gimana cara mencari taksi karena lokasinya yang agak jauh dari jalan utama. Untung relawan di sana baik hati membantu memanggilkan taksi pulang. Sambil menunggu taksi, ternyata ada ladang nanohana juga di situ. Foto-foto lagi deh sampai taksi datang, hehe…