Kota Hiroshima bisa terbilang tidak terlalu besar sehingga kita cukup mengalokasikan waktu satu hari untuk mengunjungi tempat-tempat wisata utama di kota tersebut. Biasanya kalau ke Hiroshima, wisatawan akan sekalian mengunjungi Miyajima, sebuah pulau kecil yang terletak sekitar 30 menit dari Hiroshima. Torii mengapung dan rusa yang berkeliaran bebas menjadi daya tarik dari pulau ini. Jujur, kami tidak terlalu tertarik melihat rusa-rusa yang ada di sana, maklum lah kan kami berdua orang Bogor yang sehari-harinya udah sering liat rusa Kebun Raya, hehe.
Seluruh transportasi dari Hiroshima ke Miyajima sudah tercakup dalam JR Pass sehingga kami ga perlu ngeluarin ongkos tambahan. Untuk naik Ferry juga tidak perlu booking kursi terlebih dahulu, karena tidak ada penomoran kursi. Durasi perjalanan hanya sekitar 10 menit. Untuk mengecek jadwal keberangkatan ferry, bisa dilihat di sini.
Sesampainya di Miyajima, suasana masih sepi belum banyak toko yang buka. Kami memang sengaja ke sana pagi-pagi karena hanya punya waktu setengah hari sebelum melanjutkan ke kota berikutnya. Untung ada toko roti goreng isi kari tiram yang buka, soalnya kami lapar banget belum sempet sarapan. Rasanya enak banget dimakan panas-panas, apalagi tiram yang dimasukkan sebagai isian ga cuma satu, melainkan dua buah sekaligus. Duh, jadi pengen makan lagi kan….
Untuk menjelajahi Miyajima, ada beberapa pilihan rute (jalan kaki) yang bisa diambil tergantung waktu yang dimiliki (peta tersedia di tourist information centre). Kami ambil rute yang 2 jam tapi pada akhirnya jalan asal aja tergantung belokan mana yang tampak lebih menarik. Ga perlu khawatir nyasar, kami berpatokan kalau jalanan semakin menanjak dan semakin sepi, berarti semakin menjauhi pantai. Sayang kami ke sana pas musim dingin, jadi pepohonannya botak semua. Pasti pemandangannya jauh lebih indah pas musim semi atau musim gugur.
Spot wisata utama di Miyajima sebenarnya adalah kuil Itsukushida. Tapi berhubung untuk masuk ke dalam harus bayar dan kami ini kan #kopedtraveler, jadi cukup liat dari luar aja. Oh iya, tiap harinya akan ada pengumuman kapan pasang-surut (bukan kapan pasang togel #eaaaa #krikkrik). Karena kalau pas lagi surut kita punya kesempatan untuk jalan mendekati Torii yang ga lagi ngapung, hehe.
Waktu semakin siang dan kami pun mulai mencari tempat untuk makan bekal. Akhirnya kami nemu kursi dengan pemandangan pinggir pantai dan agak jauh dari rusa yang berkeliaran (khawatir makanannya dicaplok rusa). Nikmat rasanya makan sambil disuguhi pemandangan indah, meski sambil sesekali menggigil kena angin musim dingin. Yah, yang penting gaya piknik di luar negeri, hahahaha.
Beres makan, kami kembali berjalan menuju dermaga untuk naik ferry. Pas banget lagi jadwal surut, kita jadi bisa berjalan menuju Torii (yang tidak lagi) mengapung. Kalau ga tau malu mah bisa juga sekalian jalan ke kuil Itsukushida tanpa bayar, hehe.
Sebelum pulang kami sempatkan beli souvenir dulu. Tampaknya yang khas dari Miyajima adalah kue berbentuk daun momiji dan centong nasi.
Bagi yang sudah membeli JR Pass, kami rekomendasikan banget buat side-trip ke Miyajima (bahkan buat warga Bogor sekalipun yang udah bosen liat uncal :p).